Kue Miche Bu Kitty
Oleh: Suci Shofia
Pussy dan Mio asyik bermain kejar-kejaran di halaman rumah. Kedua anak kucing ini suka sekali bercanda. Saat Mio sedang tidur, Pussy iseng mencolek telinga Mio. Pernah ketika Pussy sedang asyik makan, ekor Pussy dibuat mainan sama Mio. Kadang mereka saling tabrak satu sama lain.
“Pus, lihat! Ada kue Miche!” teriak Mio.
Mio segera berlari ke depan rumah. Dia mengigit kue rasa keju tersebut, lalu membawanya ke halaman.
“Wah, untung ada kue Miche. Kalau tidak, bakalan kelaparan kita,” ucap Mio.
Namun, Pussy sempat ragu saat hendak memakan kue Miche. Jangan-jangan kue Miche terjatuh bukan sengaja dibuang. Mio meyakinkan Pussy, kalau ada yang mencari kue, tinggal menggantinya saja.
Akhirnya Pussy dan Mio melahap kue hangat dengan ukuran cukup besar. Setelah kekenyangan, mereka pun tertidur di atas kursi taman yang empuk.
***
Mata Mio tiba-tiba melihat Bu Kitty seperti sedang mencari sesuatu di jalan. Dia
yang baru bangun tidur meregangkan badannya.
“Mio!” panggil Bu Kitty.
Mio bergegas mendekati Bu Kitty. Pussy yang terbangun berjalan malas dari belakang.
“Ada apa, Bu Kitty?” tanya Mio.
“Kamu melihat Kue Miche terjatuh tidak? Kue Miche pesanan Bu Selly hilang. Aku merasa sudah membawa pesanan pelanggan sesuai catatan,” cerita Bu Kitty.
Mio berpikir jangan-jangan kue yang dia makan tadi milik Bu Kitty.
“Kue Miche yang di depan pagar, Bu Kitty?” kata Pussyyang tiba-tiba sudah berada di samping Mio.
Mio segera menyenggol kaki Pussy. “Kami tidak melihatnya, Bu Kitty. Nanti kalau lihat, kami segera memberitahu Bu Kitty,” ucap Mio.
“Terima kasih, ya, Mio, Pussy. Saya permisi dulu,” ujar Bu Kitty.
Mio tersenyum ke Bu Kitty.
“Kenapa kamu berbohong, Mio?” sergah Pussy.
“Tidak apa-apa. Kan cuma satukali,” balas Mio santai.
Pussy merasa kasihan pada Bu Kitty yang berjualan kue sejak pagi. Pussy teringat masih mempunyai uang. Dia segera masuk ke rumah, lalu membuka dompet miliknya. Di sana hanya tersisa sedikit uang.
***
Pussy membuka pintu toko kue Pak Tomci. Aroma wangi kue Miche menyambut kedatangannya. Pussy disambut oleh Pak Tomci.
“Pak, saya mau beli kue Miche yang biasa dibeli sama Bu Kitty,” ucap Pussy.
“O, kalau Bu Kitty suka membeli kue Miche yang ini,” Pak Tomci menunjukkan kue Miche pada Pussy.
“Aduh mahal sekali. Uangku tidak cukup,” kata Pussy sedih.
“Memangnya kamu kenapa, Pussy?”
Pussy lalu menceritakan semuanya pada Pak Tomci. Pak Tomci pun menawarkan ke Pussy untuk menjaga tokonya. Dia hendak mengambil bahan kue yang tertinggal di rumah. Pussy segera mengiyakan tawaran Pak Tomci.
Toko kue Pak Tomci laris sekali. Di kotak warna kuning tersisa tiga buah kue Miche. Pussy khawatir. Bagaimana kalau kue Miche habis? batin Pussy. Tak lama datang Bu Selly. Dia mengatakan ke Pussy kalau sore ini keponakan kembarnya datang. Dia butuh 3 buah kue Miche. Pussy segera mengambil tiga kue Miche terakhir dengan kecewa.
“Terima kasih, Pussy,” kata Bu Selly.
Tidak lama Pak Tomci sudah datang.
“Wah, kue Miche-nya habis, ya, Pus?” tanya Pak Tomci.
“Iya, Pak,” ucap Pussy sedih.
“Tolong kamu jaga toko sebentar ya, Pus!” pinta Pak Tomci tersenyum. Lalu dia pun berjalan menuju dapur. Pussy kembali melayani pembeli.
Beberapa saat kemudian Pussy mencium aroma wangi kue Miche.
“Wah, wangi sekali,” ucap Pussy.
Pussy melihat Pak Tomci keluar dari dapur tokonya. “O ya, kue Miche ini untukmu, Pussy. Terima kasih, ya, sudah membantu saya,” ucap Pak Tommy sembari memberikan sekotak kue Miche isi 6, dan 3 keping uang perak.
“Terima kasih, Pak Tomci,” ucap Pussy senang. Dia lalu membagi kue Miche itu. Dua untuk Bu Kitty, dua untuk Mio, dan dua lagi untuknya.
***
“Mio...!” panggil Pussy saat melihat Mio bermain di dekat rumah Bu Kitty.
“Eh, Pussy. Kamu Bawa apa?”
Pussy menceritakan semuanya pada Mio. “Kita antarkan dulu kue Miche untuk Bu Kitty. Baru kita makan kue Miche bagian kita.”
“Kenapa tidak sekarang saja makannya, Pussy?”
“Kita minta maaf dulu pada Bu Ketty, Mio! Bu Kitty kan, selalu baik pada kita.”
Mio terlihat ragu-ragu. Namun akhirnya dia mau ikut Pussy masuk ke halaman rumah Bu Ketty.
Tingtong.. Pussy membunyikan bel rumah Bu Kitty.
“Eh, Pussy, Mio. Kalian bawa apa?”
Pussy menceritakan semuanya pada Bu Kitty. Bu Kitty mengangguk mengerti.
“Kami minta maaf, Bu Kitty!” kata Pussy.
Bu Kitty tersenyum. “Iya, saya maafkan. Tapi jangan diulangi lagi, ya!”
“Baik, Bu!” jawab Pussy dan Mio serempak.
“Yuk, masuk! Saya sedang membuat susu jahe. Kue Miche akan enak dimakan bersama susu jahe hangat.”
“Horeee...!” Pussy dan Mio berseru bersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar