Dimuat di Majalah Bobo |
Toko Bunga Pak Gerald
Oleh: Suci Shofia
Sore itu Pak Gerald sibuk bersiap untuk pergi ke kota Valens. Dia diminta Pak Walikota untuk menghias salah satu taman kota di sana. Pak Gerald terkenal dengan kepandaiannya menata dan merawat bunga. Selama seminggu berada di kota, dia ingin memastikan toko bunganya G Flowers tetap terjaga dengan baik.
“Hans, selama aku di kota, tanggung jawab toko ini aku serahkan padamu. Jaga baik-baik dan pastikan pelanggan puas dengan pelayanan kita,” Pak Gerald mengingatkan Hans anak buahnya.
“Baik, Pak Gerald!” jawab Hans.
Ini kesempatan emas untukku untuk belajar menjadi pemilik toko bunga, ucap Hans dalam hati sambil mengantar Pak Gerald sampai keluar toko.
Pak Gerald sebenarnya kurang percaya dengan orang baru seperti Hans. Dia khawatir toko bunganya tidak terurus dengan baik. Namun Pak Gerald tidak punya pilihan lain. Dia berharap G Flowers tetap ramai pengunjung.
***
Siang itu G Flowers terlihat ramai. Koleksi bunga yang indah dan beragam menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi setiap bulannya, selalu ada kejutan untuk pengunjung. Bonus pot cantik, pupuk terbaik, dan tempat menyiram bunga lucu bisa dibawa pulang oleh pembeli.
Koleksi bunga G Flowers pun beragam. Di sana terdapat bermacam-macam jenis bunga dengan aneka warna. Ada bunga Mawar, bunga Aster, bunga Anggrek, bunga Asoka, bunga Azalea, bunga Melati, bunga Matahari, dan masih banyak jenis bunga lainnya. Musim liburan seperti ini toko bunga Pak Gerald selalu ramai pembeli.
“Wah, banyak sekali uang yang kudapatkan hari ini. Kalau setiap hari seperti ini, G Flowersakan semakin maju,” kata Hans.
Sampai hari ketiga, toko bunga Pak Gerald masih ramai pengunjung. Hans sibuk menghitung uang. Dia berjanji akan bekerja lebih giat lagi. Hans mulai paham cara kerja seorang pemilik bunga. Dia harus ramah kepada pengunjung. Hans juga perlu memastikan bunga-bunga terawat dengan baik. Susunan penataan bunga pun harus terlihat indah dan menarik. Jangan sampai bunga-bunga terlihat layu. Pembeli bisa kecewa dengan kondisi bunga yang tidak dirawat dengan baik.
***
“Kenapa hari ini sepi sekali? Pengunjung hanya melihat dari luar lalu pergi begitu saja.” Gumam Hans keesokan harinya.
Hans melongok keluar toko. Terlihat di depan toko G Flowers dibuka toko bunga yang baru. Penataan dan tampilannya sangatlah menarik. Pengunjung yang biasa ke toko Pak Gerald mulai berpindah ke sana.
“Aku harus menyusun strategi baru,” ucap Hans.
Hans segera mengambil buku tentang bisnis tanaman yang ada di meja Pak Gerald. Karenatoko sedang sepi, diabisa konsentrasi membaca.
“Kita ke toko yang baru saja. Terlihat menarik dari luar,” Hans mendengar ucap pengunjung dari luar toko.
Hans melirik ke depan toko. Dia semakin tertantang membuat toko bunga Pak Gerald ramai kembali.
***
Hans mulai melancarkan strateginya. Dia menata ulang penempatan bunga. Bunga Mawar, bunga Melati, bunga Asoka berjejer berselang seling. Informasi detail tentang masing-masing bunga, Hans tempelkan di dinding. Dia menuliskan testimoni pembeli di kertas warna warni, sesuai yang pernah Hans dengar. Lalu dia menempelkannya di depan pintu masuk. Hans juga menempelkan tulisan di kaca depan. Isi tulisan itu “Toko G Flowers terpilih sebagai toko bunga penghias taman kota Valens”. Hans juga menambah bonus-bonus menarik.
“Semoga hari ini toko Pak Gerald ramai pengunjung,” doa Hans.
Sampai siang, toko masih sepi. Hans mulai khawatir. Padahal penataan ulang sudah dia lakukan supaya tidak monoton.
Aduh, semoga Pak Gerald tidak kecewa, kata Hans dalam hati.
Tiba-tiba pintu bernyanyi. Bu Sarah, pelanggan setia Pak Gerald datang. Dia kagum dengan penataan bunga dan tempelan informasi di G Flowers.
“Sebulan ini saya tidak sempat ke sini. Ada yang beda. Pasti akan semakin banyak pengunjung, ya,” ucap Bu Sarah kepada Hans.
Hans mengamini ucapan Bu Sarah.
Tidak lama, para pembeli lain mulai berdatangan. Mereka semua kagum dengan penataan baru toko bunga Pak Gerald. Hans pun mulai sibuk kembali melayani pembeli.
“Terima kasih sudah berkunjung ke toko bunga G Flowers!” ucap Hans ramah.
Tiba-tiba Pak Gerald datang. Ternyata Pak Geralddatang sehari lebih cepat. Dia kaget mengetahui apa yang terjadi dengan tokonya. Hans menceritakan semuanya kepada Pak Gerald.
“Maafkan saya karena lancang mengubah penataan toko, Pak Gerald,” Hans menunjukkan wajahnya. Hans cemas. Keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya. Lidahnya kelu.
“Terima kasih sudah membuat tampilan baru di toko saya,” kata Pak Gerald. Ternyata kamu sangat kreatif. Memang seperti itu dunia bisnis. Kita harus kreatif supaya bisa tetap bertahan juga tentunya semakin maju,” jelas Pak Gerald.
Hans mengangkat wajahnya. Dia senang sekali.
“Lihat! Semua karena kerja kerasmu untuk toko G Flowers. Ambil ini sebagai ucapan terima kasih saya,” ucap Pak Gerald.
Hans membuka amplop dari Pak Gerald. Isinya sejumlah uang dan tiket untuk menginap di penginapan terbaik di Kota Valens.
“Terima kasih, Pak Gerald,” kata Hans sambil tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar