foto : agus karianto |
Sejak si lalat dinobatkan menjadi sang Raja, maka kehidupan di kerajaan binatang menjadi semakin amburadul. Banyak peraturan yang tidak terpakai. Kelompok lalat sering bikin ulah. Mereka bertindak semaunya sendiri. Mereka beranggapan bahwa raja mereka tidak akan menghukumnya apabila mereka berbuat salah. Sifat lalat yang jorok membuat kerajaan binatang semakin kotor dan kumuh. Banyak sampah berserakan tidak dibuang pada tempatnya.
Akibat sifat jorok si lalat, membuat banyak semut-semut merasa terganggu. Karena, sejak si Lalat dinobatkan menjadi raja, banyak semut yang sering terjangkit sakit perut. Hampir setiap hari ada saja sekelompok semut yang menderita sakit perut. Dan setelah diamat-amati, ternyata semua ini akibat ulah para lalat yang jorok. Sebab setiap kali para lalat-lalat berpesta pora, mereka terbang ke sana kemari, hinggap di tempat-tempat jorok, setelah itu mereka menghinggapi juga di potongan-potongan makanan yang akan dikumpulkan para semut. Ketika para semut membawa makanan tersebut ke rumah untuk dimakan bersama keluarga maka sehabis makan mereka merasakan perutnya sakit. Sebenarnya sekelompok semut pernah protes kepada sang Raja Lalat, namun tidak ada tanggapan. Bahkan ulah para lalat semakin menjadi-jadi. Dan sang Raja Lalat tidak bisa berbuat banyak.
"Wahh, gara-gara si lalat jorok yang menghinggapi makanan kita, akhirnya kita jadi sakit perut, nih," kata para semut.
"Iya, betul...aku kemarin melihat sendiri, di kaki para lalat banyak sekali kotoran saat hinggap di makanan kita, hal inilah yang membuat kita sakit perut" seru semut yang lain.
"Kita tidak boleh tinggal diam....kita harus mengambil tindakan!Kita protes juga tidak ada tindakan dari sang raja!!"
"Iya....iyaaaa....kita harus bertindak..."
"Benar semua semut harus bersatu untuk melawan kecerobohan sang Raja...kita harus melawan kesewenang-wenangan ini....kita harus menaklukkan sang Raja."
"Setuju...kita harus memberi pelajaran si Raja Lalat yang ceroboh melindungi kelompoknya yang sok kuasa..."
Oleh karena itu, para semut berkumpul untuk menyusun strategi melawan sang Raja Lalat. Ada yang mengusulkan dipukul beramai-ramai. Ada yang mengusulkan makanan sang Raja dilumuri kotoran agar dia ikut merasakan bagaimana rasanya sakit perut. Dan berbagai usulan yang lain.
"Kita harus berhati-hati menghadapi sang Raja, sebab dia memiliki sayap. Kalau dia tahu bahwa kita akan memukulnya atau mencelakainya maka dia bisa saja terbang dan kita tidak bisa mengejarnya. Bukankah kita tidak memiliki sayap," kata salah seekor semut kepada teman-temannya. Dan seluruh semut menyadari akan kelemahan mereka yang tidak memiliki sayap.
"Lalu bagaimana kita bisa mengalahkannya?"
"Begini, kawan! Untuk menghadapi si Raja Lalat kita harus benar-benar bersatu dan saling bekerjasama. Tidak boleh ada semut yang tidak berperan serta. Untuk berkelahi dengan dia, jelas kita tidak punya kekuatan. Nah, saatnya kita gunakan taktik jebakan saja."
"Maksud jebakan itu apa, kawan?"
"Begini, kita akan melawan si Raja dengan melakukan jebakan.Kita akan menjebak dengan cara memanfaatkan kebiasaan jelek yang biasa dia lakukan terhadap kita. Caranya yaitu pertama-tama kita harus dibagi dalam beberapa kelompok. Ada kelompok yang membuat lem, ada kelompok yang membuat makanan, ada kelompok yang memancing si Raja Lalat masuk ke dalam jebakan kita. Dan ada kelompok yang membekuk Raja lalat saat dia takluk ke dalam jebakan kita. Bagaimana, kalian siap bersatu melawan Raja Lalat !?"
"Siaaaappppp....siiiaaaapppp....kita bersatuuuu.....melawan Raja Lalat!!!"
Maka malam itu para semut mulai bekerja sesuai tugas masing-masing. Tidak ada kegaduhan selama mereka melakukan tugasnya, sebab mereka khawatir sang Raja Lalat mengetahui rencana mereka.
Dan pagi hari sebelum matahari muncul, mereka telah selesai mempersiapkan jebakannya. Sebuah makanan yang berbau harum namun seluruh permukaannya telah dilumuri lem perekat telah mereka letakkan di tengah halaman. Para semut berharap agar saat si Raja lalat dan teman-temannya menghinggapinya maka para lalat tidak bisa melarikan diri.
"Oke...semua siap pada posisi masing-masing...sebentar lali si lalat akan keluar rumah," teriak pemimpin semut. Dan para semut bersiap-siap pada tempatnya masing-masing.
Tidak berapa lama, nampak si Raja lalat keluar rumah. Ia merasa tertarik pada bau makanan yang sampai pada rumahnya. Spontan ia terbang mencari asal makanan tersebut.
"Wuahhhh....ada makanan lezzzaaatttt," teriak si Raja Lalat kegirangan. Oleh karena itu segera ia mempercepat terbang menuju makanan tersebut dan secepatnya menghinggapinya. Namun....
Trrraaaaapppppp....trraaaapppp....traaaapppp...traaappppp
"Ouugghhhhh......kakiku kok lengket ke makanan? Tolong...tolooonngg..'" teriak si Raja Lalat sambil meronta ronta karena kakinya terperangkap jebakan lem para semut. Dan seketika itu juga seluruh semut keluar dari persembunyiannya untuk menangkap Raja Lalat beramai-ramai.
"Horeeeee......horeeee....kita berhasil...kita berhasil.....!"
"Tolooonnngg....aku jangan dilukai, teman-teman! Apa salahku sehingga kalian menjebakku seperti ini? Tolong lepaskan aku, teman-teman" seru Raja Lalat.
"Hahahahaha...enak saja minta dilepaskan. Biar saja kamu merasakan akibat ketidak adilan dan akibat kecerobohanmu memimpin kami."
Si Raja Lalat pura-pura tidak mengerti. Ia terus minta tolong untuk segera dilepaskan. Namun para semut segera mengurungnya. Para semut memegangi tubuh Raja Lalat dari segala penjuru tubuhnya sehingga lalat tidak bisa bergerak.
"Hai, coba jelaskan kesalahanku sehingga aku kau perlakukan seperti ini, kawan!" teriak Raja Lalat.
"Hehehe..."
"Sungguh, aku tidak mengerti, kawan! Kalau saja teman-temanku tahu bahwa aku kau tawan tentu mereka akan segera menyerang kamu. Ayo coba jelaskan biar aku punya alasan membela kalian," seru Raja Lalat.
"Benar juga kata Raja Semut," pikir pimpinan para semut. "Kalau para lalat sampai tahu bahwa pimpinannya tersandera tentu mereka akan menyerang mereka."
Akhirnya, pimpinan semut secepatnya menerangkan kesalahan si Raja Lalat dan segera meminta memerintahkan para lalat agar tidak mengganggu para semut. Pimpinan semut memohon Raja Lalat agar memerintahkan para lalat untuk tidak melumuri dengan kotoran pada setiap makanan yang telah semut-semut temukan dimanapun berada.
"Oooo jadi hanya itu saja tho permintaan kalian. Jangan khawatir, aku akan segera melaksanakan perjanjian ini," kata si Raja Lalat.
"Awas...kamu sudah berjanji lho ya, Raja Lalat!" kata pimpinan semut. "Kalau sampai engkau melanggar janjimu maka aku tidak segan-segan mengerahkan seluruh semut di dunia untuk melawan kamu!"
"Iya...aku janji."
Kemudian, semut-semut segera membersihkan perekat yang ada di tubuh Raja Lalat.
"Terima kasih, kawan....terima kasih....tapi aku tidak berjanji memberitahu lalat-lalat di daerah lain khan." kata Raja Lalat sambil terbang meninggalkan para semut. "Kalau ada lalat di tempat lain yang masih mengganggumu itu artinya bukan tanggung jawabku lagi! Kalian bertanggung jawab sendiri terhadap makananmu"
Para semut hanya bisa saling pandang di antara mereka. Ternyata si Raja Lalat hanya akan memberitahu para lalat di sekitar kerajaan saja. Bila ada lalat di daerah lain yang masih mengganggu mereka maka itu menjadi tanggung jawab para semut untuk mengusirnya.
Oleh karena itu, sejak saat itu para lalat tidak berani mengganggu setiap makanan yang ditemukan dan dibawa para semut. Lalat-lalat lebih memilih hinggap di makanan yang masih bersih milik manusia. Dan sejak saat itu, setiap ada semut yang menemukan makanan maka mereka selalu membawanya beramai-ramai agar para lalat tidak berani mengganggunya. Selain itu, setiap semut yang menemukan makanan selalu secepatnya dibawa ke dalam sarangnya agar tidak dihinggapi lalat.
selesai
sumenep, 30 Nopember 2012
Moral cerita : Berhati-hatilah menaruh makanan agar tidak dihinggapi lalat.