Senin, 26 Mei 2014

Dongeng Anak Lelaki dan Seruling Ajaib| Dongeng Anak Terbaru



Dongeng Anak Lelaki dan Seruling Ajaib - Hay sobat dongeng terbaru, kali ini blog dongeng terbaru akan berbagi sebuah cerita klasik dari mancanegara. Bahkan kisah ini juga sudah di angkat ke filem kartun, tapi dulu waktu saya masih kecil pernah menontonya. Meski sudah agak lupa-lupa ingat, tapi akan coba dongeng terbaru ceritakan kembali pada sobat dongeng semua. Selamat membaca.. :)


Dahulu

Senin, 19 Mei 2014

Kisah Lucu Kang Bahlul dan Sepak Bola| Dongeng Anak Terbaru



Kisah Lucu Kang Bahlul dan Sepak Bola - Nah, pada kisah kali ini, kita tinggalkan sejenak soal dongeng. Karena pada cerita kali ini, blog dongeng anak terbaru akan menulis lanjutan kisah tentang kang bahlul yang kocak dan lucu. Yah, anggap saja sebagai hiburan penghilang mumet dan menyegarkan fikiran. Tak usah berbasa-basi lebih lama, mari sekarang kita simak seri kang bahlul advanture ini.

Minggu, 18 Mei 2014

Dongeng si Serakah dan Laut yang Asin | Dongeng Anak Terbaru



Dongen si Serakah dan Laut yang Asin - Keserakahan dan sifat tamak selalu saja membawa bencana dan nasib buruk. Tapi ternyata, sifat tamak dan serakah tetap tak bisa di hilangkan. Dari zaman dahulu hingga sekarang, selalu saja ada orang-orang tamak yang serakah akan harta dan kedudukan. Dan mereka selalu memiliki akhir yang memprihatinkan.


Nah, pada cerita kali ini.. Blog dongeng terbaru akan

Jumat, 16 Mei 2014

Dongeng si Kancil dan Kuda Lomba Lari| Dongeng Anak Terbaru



Dongeng si Kancil dan Kuda Lomba Lari - Semenjak si kancil dapat lolos dari jebakan yang di buat oleh manusia, nama si kancil semakin di kenal. Bukan hanya di kawasan Alas Purwa saja, tapi namanya mulai di kenal hingga kawasan luar hutan Alas Purwa.


Tentu saja, hal tersebut tak lepas dari peranan King Kong si raja kera yang menepati janjinya untuk menyebarkan kisah kehebatan si kancil ini. Di

Dongeng Angin yang Sombong| Dongeng Anak Terbaru



Dongeng tentang angin yang sombong - Dahulu kala, air, api, angin, dantanah adalah sahabat karib. Mereka menjalankan tugas mereka masing-masing untuk membantu manusia sesuai ilham dari sang pencipta.


Air dan tanah membantu manusia dalam hal bercocok tanam dan kehidupan sehari-hari. Api di gunakan manusia untuk memasak dan menghangatkan diri dari udara dingin. Dan angin membantu menyejukan

Sabtu, 03 Mei 2014

KISAH SI KERA DAN SI KUCING



         


         
edit : aguskarianto
Hutan terbakar. Asap menyebar kemana-mana. Siapapun yang terkena asap maka matanya menjadi pedih dan saluran pernafasannya sakit. Dampak kebakaran juga mengakibatkan mata si Kera pedih dan pandangannya kabur. Dia sulit membedakan benda-benda yang ada di hadapannya. Selain itu, ia nampak bersedih karena dia sulit membedakan anaknya dengan hewan lain. Setiap hewan yang berhasil ditangkap selalu disangka anaknya, tetapi ketika mendengar suara hewan yang ditangkap berbeda dengan suara anaknya maka segera dilepaskannya lagi.
        Sepanjang hari, si kera senantiasa mencari anaknya yang terlepas dari gendongannya. Dia mencari anaknya sambil menangis dan merayap-rayap di hutan karena jarak pandang di hutan sangat dekat.     
          Kebetulan tidak jauh dari tempat tersebut ada seekor kucing. Si kucing juga merasakan matanya pedih kena asap. Ketika ia merayap-rayap mencari jalan untuk menjauhi hutan, tiba-tiba tubuhnya ditangkap  si Kera. Si kucing terkejut karena tiba-tiba tubuhnya dirangkul dan dipeluk erat-erat oleh si Kera. Lalu si Kera berkata kalau yang ada di gendongannya adalah anaknya yang hilang.
         Tentu saja si kucing ketakutan. Dia tidak mau berteriak dan mengeluarkan suara. Dia takut jika ketahuan bahwa dirinya kucing maka si Kera akan marah dan akan melukai dirinya. Akhirnya, dia diam saja digendong si kera. Semua perlakuan si kera dituruti saja tanpa berani melawannya. Apalagi si kera senantiasa memeluk dan menggendong si kucing kemana saja.
        “Augh...aku ingat kamu belum makan ya anakku?” kata si Kera sambil membawa setandan pisang. Lalu, satu per satu pisang dibuka dan dimasukkan ke mulut si kucing. Si kucing terkejut. Ia enggan disuruh makan pisang sebab  ia tidak menyukainya. Ia berniat berlari dari rangkulan si kera namun tidak bisa. 
        Akhirnya si kucing mencoba bersabar. Mula-mula ia mau saja diberi sepotong pisang. Namun, setiap potongan pisang telah masuk ke dalam mulutnya lalu segera dibuang  ketika si kera lengah. Hal ini ia lakukan berkali-kali sampai  pisang yang ketiga. Namun, kesabarannya habis ketika menginjak pisang keempat. Si kucing merasa capek dan bosan selalu membuang pisang dari mulutnya. Karena tidak tahan makan pisang maka spontan ia berteriak  :  “Ngeooong....ngeooong...ngeooongg” 
          Betapa terkejutnya si kera. Ternyata hewan yang digendong  bukanlah anaknya melainkan seekor kucing. Karena terkejut ia melemparkan si kucing sejauh-jauhnya sambil menangis tersedu2.
         “Huuhuhuhuhuhuhu...ternyata anakku benar-benar hilang,” kata si kera sambil menangis sesenggukan.
          Si kucing merasa iba mendengar kesedihan si kera. Kemudian ia mencoba mendekatinya dan menghibur si kera agar tidak bersedih. Si kucing berjanji akan mengerahkan teman-temannya untuk mencari anak si kera yang hilang.
         “Terima kasih kamu masih mau menolong mencari anakku yang hilang, semoga kebaikan kalian dibalas yang setimpal oleh Allah swt,” kata si kera sambil merangkul tubuh si kucing sebagai ucapan terima kasih.




Selesai



Sumenep, 3 Mei 2014

     

Jumat, 02 Mei 2014

KURA-KURA HENDAK JADI KUPU-KUPU


ilistrasi : aguskarianto

          Malam itu, kura-kura sedang bersedih. Dia kalah berdebat dengan anak si burung pipit. Sejak pagi hari ia mengajari anak si burung pipit belajar terbang. Si kura-kura senantiasa membacakan buku cara praktis agar si burung pipit bisa terbang. Namun, setiap kali si burung pipit mempraktekkan selalu gagal. Setiap kali anak si burung gagal terbang membuat si kura-kura marah-marah. Akhirnya, lama kelamaan si burung pipit jengkel dan mencoba melakukan terbang sesuai dengan kemampuannya sendiri. Dan akhirnya berhasil.
        Melihat si anak burung pipit bisa terbang membuat Si kura-kura berteriak kegirangan. Dia mengira si burung pipit bisa terbang karena menjalankan perintahnya.
       “Horeee...hore...bagus..bagus..” teriaknya. “Akhirnya dengan  petunjukku kamu bisa terbang, kawan.”
        Si burung pipit tersenyum. “Apa? Dengan petunjukmu?” kata anak si burung pipit. “Ternyata semua teorimu tidak masuk akal. Teori itu membuat aku senantiasa gagal terbang. Ternyata teori tidak sama dengan prakteknya, kawan.”
        “Tapi...kenyataannya kamu bisa terbang khan?” kata kura-kura.
        “Benar, tetapi aku menggunakan kemampuanku sendiri dan tidak menggunakan teorimu,” bantah anak si burung pipit. “Dadaaaa...selamat tinggal, kawan...kalau kamu ngotot dengan kebenaran teori itu silahkan praktekkan untuk dirimu sendiri dulu baru mengajari temanmu yang lain.” Kata anak si burung pipit sambil terbang jauh meninggalkan kura-kura sendirian.
        Si kura-kura terdiam. Lama dia merenungkan kata-kata anak si burung pipit. “Baik, aku akan mempraktekkan teori ini dahulu baru aku akan menjadi guru terbang yang terkenal,” kata si kura-kura malam itu. “Tapi bagaimana bisa melakukannya? Aku khan tidak mempunyai sayap? Lalu bagaimana aku bisa mendapatkan sayap?”
         Tiba-tiba di balik pohon tempat dia bersandar ada beberapa buah kepompong yang senantiasa bergerak-gerak. Sikura-kura terus memperhatikannya. Dan tidak lama kemudian dari masing-masing kepompong keluarlah si kupu-kupu sambil mengepak-kepakkan sayapnya. Lalu, mereka satu persatu terbang menjauh.
       “Wow, akhirnya aku dapat ide. Aku mau mencoba mendapatkan sayap juga ah. Kalau aku bisa masuk ke dalam kepompong ini aku akan bisa terbang juga. Tidak seperti diriku yang seperti sekarang.” pikir si kura-kura. Lalu ia berjalan menghampiri kepompong yang telah ditinggalkan kupu-kupu. Tidak lama kemudian, ia menutupi kepalanya dengan rumah kepompong. Selanjutnya ia duduk di bawah pohon sambil menunggu datangnya sayap seperti yang dimiliki si kupu-kupu.
        Berhari-hari si kura-kura menunggu datangnya sayap namun tidak kunjung datang juga. Bahkan dia rela menahan lapar dan haus demi mendapatkan sayap seperti kupu-kupu. Semakin hari tubuhnya lemah dan lemas. Lalu pingsan.
        Di kejauhan, beberapa hewan tertawa terbahak-bahak melihat ulah si kura-kura.
        “Untuk apa kamu menyiksa diri seperti itu, kawan?” tanya si Kancil.
       “Diam, kamu Cil jangan mengganggu aku bertapa!” bentak si kura-kura.
       “Bertapa?! Untuk mendapatkan sepasang sayap seperti kupu-kupu?” jawab si Kancil. Betapa terkejut si kura-kura ternyata si kancil mengetahui maksudnya. “ Sungguh sia-sia kamu melakukan itu. Sampai kiamat pun kamu tidak akan mendapatkannya”
       “Jangan menggurui aku, cil...aku sudah menyaksikannya kalau kita bisa masuk rumah kepompong ini maka  kita akan diberi sepasang sayap  seperti kupu-kupu.”
       “Sungguh bodoh kamu, kura-kura! Banyaklah membaca buku agar kamu tidak semakin bodoh! Dengan banyak membaca buku maka wawasanmu akan semakin luas dan kamu tidak mudah dibodohi teman-temanmu” kata si kancil. “Si kupu-kupu bisa mempunyai sayap memang sunatullahnya seperti itu. Nah, hewan lain tidak bisa melakukannya.”
       “Tapi aku ingin membuktikan teori terbang yang ada di dalam buku ini. Aku malu kalau dikatakan aku cuma bisa berteori saja tanpa bisa mempraktekkannya. Nah, untuk bisa mempraktekannya khan aku harus memiliki sayap.”
        “Hahahahaha...bisa saja kamu dibodohi anak si burung pipit.” Kata si kancil. “Memang sebaiknya begitu...tapi setiap hewan memiliki kemampuan yang berbeda. Setiap hewan memiliki cara hidup yang berbeda. Dan semua memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Nah, itulah fungsinya kalau kamu banyak wawasan dengan banyak membaca. Wawasanmu tidak sempit dan picik sehingga mudah terombang-ambing pendapat teman-temanmu.”
       Dijelaskan si kancil juga bahwa selamanya tidak mungkin kura-kura akan menjadi kupu-kupu sebab semua sudah diatur oleh Allah swt. Lebih baik mensyukuri apa yang kita miliki. Jangan berusaha ingin meraih apa-apa yang telah dimiliki teman kita. Akhirnya si kura-kura sadar dan mengakui kekhilafannya. Kini dia mulai mencoba mensyukuiri apa yang telah dimiliki sambil mulai mencoba meningkatkan wawasan hidup dengan banyak-banyak membaca buku agar dirinya tidak bodoh serta mudah dibodohi teman.


selesai....


moral cerita : banyak membaca buku akan memperluas wawasan kita
.