Selasa, 22 Desember 2015

Dongeng Burung Gagak Yang Cerdik dan Kendi Air | Dongeng anak Terbaru



Dongeng Burung Gagak Yang Cerdik dan Kendi Air - pada suatu musim kemarau yang cukup panjang, para hewan sangat kesulitan untuk mencari air. Salah satunya adalah seekor burung hahak. Burung hahak ini selalu di jauhi teman-temanya. Selain karena warna bulunya yang aneh dan jelek, burung gagak ini juga sering di ejek sebagi burung yang bodoh. Sebenarnya, burung gagak tak merasa sedih dan dendam

Rabu, 16 Desember 2015

Dongeng Ayam Jantan yang Sombong | Dongeng anak Terbaru



ayam jantan yang sombong

Dongeng Ayam Jantan yang Sombong – Kesombongan pasti selalu berahir celaka. Karena seorang mahluk itu tak berhak sombong. Karena sombong hanya pantas di sandang oleh Tuhan dzat pencipta seluruh alam. Nah, pada kesempatan kali ini, blog dongeng terbaru akan berbagi kisah hikmah tentang buruknya sifat sombong dan akibat yang di sebabkan oeh kesombongan. Semoga adik-adik

Minggu, 13 Desember 2015

Cerita Anak dan Ayah yang Bijaksana | Dongeng anak Terbaru



Ayah yang bijaksana

Cerita Anak dan Ayah yang Bijaksana - Ada seorang ayah dan anaknya yang tengah melakukan sebuah perjalanan melewati sebuah gunung. Tebing yang terjal dan lembah yang cukup curam mebuat mereka harus lebih berhati-hati dalam meniti tiap langkah kaki. Anak yang bersama ayahnya itu berumur masih belia. Ayahnya mengajak anaknya untuk ikut melakukan perjalanan bersamanya, untuk

Jumat, 11 Desember 2015

Dongeng Burung Elang dan Burung Gagak | Dongeng Anak Terbaru



Dongeng Burung Elang dan Burung Gagak – Pada suatu hari, ada seekor burung gagak yang sangat sombong. Dia selalu menyombongkan diri akan kekuatanya pada seluruh penghuni hutan. Karena warna tubuh dan suaranya yang menyeramkan, tak ada penghuni hutan yang berani denganya. Dengan bebasnya burung gagak itu sesumbar menyombongkan diri, bahwa tak ada yang lebih kuat melebihi dirinya. Tanpa sengaja,

Rabu, 09 Desember 2015

Dongeng Anak Gembala Pembohong dan Serigala



Dongeng Anak Gembala Pembohong dan Serigala – Tiap dongeng pasti memiliki pesan yang di sampaika di dalamnya, pada kali ini, blog dongeng terbaru ini akan mencoba untuk menulis kembali sebuah dongeng yang sarat akan pesan moral. Semoga kakak semua dapat menangkap pesan baik yang terkandung di dalam dongeng dan cerita anak-anak ini. Lalu, bagaimna isi kisahnya? Mari kita simak bersama.





Selasa, 08 Desember 2015

Dongeng Anak Gembala dan Serigala Serta Anak Kambing yang Sombong| Dongeng Anak Terbaru





Dongeng Anak Gembala dan Serigala Serta Anak Kambing yang Sombong – Pada sutu hari di sebuah peternakan, tinggalah seorang anak gembala. Dia biasa menggembalakan dombanya di sebuah padang rumput. Tapi serigala sering datang dan memangsa domba-domba yang di gembalakanya. Akhirnya tinggal satu anak kambing saja yang dia miliki. Merasa butuh bantuan, anak itu memutuskan untuk pergi ke desa yang

Kamis, 15 Oktober 2015

HARI BEBAS POLUSI

gambar : agus karianto
            "Hoiiiiiiiiiiiiiii....teman-teman....ayo kumpul semua !!" teriak Pak Sapi kepada teman-temannya yang sedang main-main di tepi sungai. "Ayooo...kumpul ke sini....kumpul ke sini....".
            Mendengar seruan dan teriakan Pak Sapi maka semua hewan-hewan yang sedang asyik bermain-main menghentikan aktivitasnya. Mereka semua keheranan. "Ada apa nih kok Pak Sapi menyuruh kita berkumpul di sini?".
           Namun tidak begitu lama, anak sapi, anak kambing, Pak kambing, Pak Kerbau, si Pus Meong, si Imut Kelinci, Bu Sapi, Pak Jerapah, dan masih banyak lagi hewan yang lain bergegas mendekati Pak Sapi.
        "Hemmm...ada apa sih, Pak Sapi? Kok kita disuruh kumpul ?" tanya si Imut Kelinci.
        "Iya...nih Pak Sapi...mengganggu keasyikan kita bermain saja," sela anak kambing.
        "Padahal kita lagi main petak umpet...," sela anak kelinci. "Yaaa...akhirnya teman-teman yang masih sembunyi ikut keluar semua dech."
        "Bahkaaaan... aku tadi sudah melepas baju hendak berenang di sungai....yaa...akhirnya batal dech aku berenang..." kata pak kerbau.
         Pak Sapi hanya bisa tersenyum mendengar keluh kesah teman-temannya. Walaupun mereka merasa dongkol terhadap Pak Sapi tetapi mereka tidak mau melanggar perintahnya.
       "Aku minta pengertianmu ya, teman-teman," kata pak sapi memulai perkataannya. "Aku akan mengabarkan berita gembira buat kalian. Sebenarnya berita gembira ini buat kalangan manusia, tapi tidak ada salahnya kalau kita ikut bergembira juga."
      "Memangnya ada apa sih, Pak Sapi? Apakah kita akan mendapat hadiah istimewa yaaa?"
      "Barangkali kita akan diajak rekreasi gratis yaaaa, Pak Sapi?!"
      "Atau kita akan mendapat makanan istimewa? Mungkin  kita akan mendapat bakso, cwimie, rujak cingur, pangsit mie, es krim, nasi rawon....wuaaah enak tenan itu, Pak Sapi."
        "Hemmm....tenang..tenang...dengar dulu  kabar gembira yang akan aku sampaikan," sela Pak Sapi.
       "Teman-teman...di kampung kita sekarang akan mendapat pemimpin yang baru. Konon katanya, pemimpin kita  ini amat merakyat lho. Orangnya sabar. Dia lebih suka mendengarkan keluh kesah warga. Bahkan dia amat mencintai lingkungan dan suka akan kebersihan. Orangnya jujur dan semua warga amat senang bila bisa duduk bersama pemimpin yang baru ini."
        "Memangnya  ada hubungan apa dengan kita, Pak?"
        "Iya...dari dulu yang namanya pemimpin ya memang harus punya sifat begitu, Pak Sapi," kata Pak Jerapah. "Seorang pemimpin itu harus punya sifat amanah, cerdas, bisa melindungi rakyatnya, peduli sama kaum bawah termasuk makhluk Tuhan seperti kita-kita ini. Seorang pemimpin itu bukanlah seseorang yang suka obral janji, sombong, takabur, bermulut manis, seakan-akan peduli sama kaum bawah disaat mereka butuh dukungan saat berkampanye, tetapi saat dia terpilih menjadi seorang pemimpin mereka tidak bisa merealisasikan janji-janjinya  , iya khan?"
        "Hehehehehe...iya juga sih...banyak yang bertingkah laku seperti itu, Pak Sapi!"
        "Benar..benar...benar....kami sudah muak dengan janji-janji melulu!"
        "Semua calom pemimpin tidak bisa dipercaya semuanya! Mereka itu dikatakan pemimpin SOJAM!"
        "Wuahhh ada-ada saja pemimpin SOJAM? Apa maksudnya, Pak Keledai?"
        "Pemimpin SOJAM itu adalah singkatan dari pemimpin yang Suka Obral Janji Melulu!"
         "Hahahahahaha....hahahahhaha...hahahahahaha....Pemimpin SOJAM" teriak semua hewan sambil tertawa terpingkal-pingkal.
         Pak Sapi ikut tersenyum mendengar ada istilah baru tentang jenis pemimpin. 
         "Teman-teman..." kata pak sapi kemudian. "Pemimpin yang kita miliki sekarang berbeda. Dia amat merakyat. Dia disenangi rakyatnya. Dia cerdas. Berbudi luhur. Dia mau mendengar keluhan seluruh warganya. Dia adil tidak pandang bulu siapa salah akan dihukum. Coba lihat sungai di depan kita ! Dulu sungai ini kotor dan berbau, tetapi berkat pemimpin kita maka sungai ini menjadi bersih dan bisa kita buat berenang lagi."
          Semua hewan membenarkan apa yang dikatakan pak sapi.  Bersihnya sungai adalah salah satu bukti nyata kepemimpinannya.
         "Teman-teman....sebentar lagi kita akan menikmati hari dimana kita bebas berjalan di jalan raya manapun di daerah kita. Hari itu tidak ada lagi produksi asap dari kendaraan bermotor. Hari itu semua kendaraan bermotor tidak boleh berkeliaran berjalan di jalanan. Hari itu diharapkan udara di daerah ini benar-benar bersih. Tidak ada asap polusi yang ada di udara kita. Dan yang terpenting kita bebas bermain di jalan raya, bebas berjalan-jalan di jalan raya. Kita hanya diperkenankan naik sepeda. Hari itu kita akan menikmati kedamaian dan bersihnya udara."
          "Horeeee....horeeee....horeeee......kita bebas berjalan-jalan di jalan raya tanpa takut diserempet kendaraan bermotor. Kita bebas berjlan di jalan raya tanpa takut ditabrak mobil. Horeeee...horeee...."
          "Lalu kapan itu akan dilaksanakan , Pak Sapi?" tanya beruang.
          "Pelaksanaannya disesuaikan dengan hari bebas polusi dunia yaitu setiap tanggal 22 September"
          "Horeee....kita akan keliling kota sambil naik sepeda saja, Pak Sapi," kata pak Kambing.
           "Horeee...wah enaknya diadakan setiap hari saja , Pak Sapi agar kita bisa sehat karena setiap hari udara menjadi bersih dan bebas polusi."
           "Wuahh...ya nggak bisa setiap hari, pak Jerapah," kata pak sapi. "Memang seharusnya setiap hari kita seminimal mungkin mengurangi asap polusi. Namun, kasihan juga dengan mereka yang menggunakan alat bermotor untuk aktifitas sehari-hari. Sehari tanpa polusi saya kira sudah mewakili dan memberi kesadaran bahwa memang udara yang bebas polusi sangat menyenangkan. Dan kita setidak-tidaknya menjadi sadar bahwa udara yang bersih itu adalah tanggung jawab semuanya."
            "Benar, pak sapi! MENJADIKAN UDARA BERSIH DAN BEBAS POLUSI ITU ADALAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA TANPA TERKECUALI. Dan bila udara bersih bebas polusi maka kita juga yang merasakan kebaikannya."
            "Pak sapi, aku ingin bersepeda keliling kota di hari bebas polusi. Dan aku ingin mengajak semua teman-temanku. Bolehkan, Pak?" kata si kambing.
           "Iyaa...silahkan...silahkan kalian mau melakukan aktifitas apa saja di jalan raya atau dimanapun berada. Kalian akan bisa menikmati udara yang bersih tanpa ada polusi udara di sekitar kalian. Dan kalian pasti akan merasakan betapa nikmatnya udara pemberian Tuhan ini apabila tanpa diganggu atau tanpa tercemar oleh polusi."
            Dan semua hewan gembira dan tidak sabar ingin menikmati hari bebas polusi yang diselenggarakan oleh pemimpin baru mereka yang bukan pemimpin SOJAM lagi..
           "HOoreee....kita siap-siap menyambut hari bebas polusi dunia setiap tanggal 22 September...."






SI LALAT YANG KURANG BERSYUKUR

gambar : agus karianto
   
       Pagi itu, di bawah sebuah pohon nampak seekor lalat sedang bersedih. Berkali-kali ia berjalan mondar-mandir sambil memperhatikan sekawanan lebah sedang mengumpulkan makanan dari bunga-bunga yang sedang mekar. Si lalat tertegun melihat cara para lebah mengumpulkan makanan sambil bernyanyi-nyanyi. Mereka bekerja dengan perasaan senang.
      Setiap seekor lebah telah selesai mengumpulkan makanan pada setangkai bunga maka akan digantikan oleh teman-temannya untuk untuk mengumpulkan sisa makanan yang masih ada pada bunga yang sama. Seluruh makanan yang dikumpulkan lebah akan ditaruh di dalam sarang lebah untuk dijadikan makanan larva lebah dan makanan ratu lebah .
       Di siang hari, tiba-tiba ada seekor lebah yang nampak kecapekan. Setelah mengumpulkan nectar-nectar bunga dengan alat hisapnya, dia langsung terbang menjauh karena dia terkejut melihat ada seekor lalat mendekatinya. Karena tubuhnya capek, maka sebagian nectar yang dibawanya terjatuh dan menimpa tubuh si lalat. Si lalat terkejut lalu dia ikut terbang menjauh. Tetapi karena tubuhnya kejatuhan cairan nectar maka dia sulit menggerakkan sayapnya. Si lalat mencoba membersihkan nectar-nectar di sayapnya dengan mulutnya.
     "Heemmmff..ufhh..uffht...nyam..nyamm..nyammm...." terdengar si lalat menikmati nectar yang menimpa tubuhnya. "Wuaahhh... ternyata rasa nectar ini enak sekali....manis lagi...pantas si lebah ramai-ramai mendatangi bunga yang mekar itu," demikian pikir si lalat. Dan ketika nectar di tubuhnya telah habis, si lalat terbang menghampiri si lebah yang kelelahan.
       "Hoiii lebah....lancang sekali kamu tadi menjatuhi tubuhku dengan nectar bunga itu?!" teriak si lalat.
        "Lho ada apa tiba-tiba kamu memarahiku, Lalat?" tanya si lebah.
        "Eeee...kamu sudah salah tapi mencoba pura-pura berlagak bodoh lagi! Memang si pelaku kesalahan selalu berusaha berlagak bodoh untuk menghindari tanggung jawab dari kesalahannya," jawab si lalat.
        "Sungguh aku tidak tahu kesalahanku, kawan!"
        "Aku tadi sedang istirahat, tetapi mengapa kamu menjatuhkan nectar bunga ke badanku? Itulah kesalahan fatalmu. Itu tidak sopan. Itu tidak punya aturan. Itu perbuatan dosa."
        "Wah, maaf kawan itu tidak sengaja. Badanku lelah. Aku tadi teledor membawa nectar bunga yang baru kuhisap sehingga sebagian jatuh menimpa tubuhmu. Maaf, ya ..."
        "Maaf..maaf...maaf...enak betul kamu mau lari dar tanggung jawab. Tidak bisa!!! Aku mau minta ganti rugi...aku mau minta keadilan !" kata si lalat. "Aku bisa memaafkanmu asal kamu bisa memenuhi 2 permintanku."
         Si lebah kebingungan dengan sikap si lalat. Namun karena dia ingin mendapatkan permintaan maaf agar tidak terjadi pertengkaran di antara mereka, maka si lebah menyetujuinya.
        "Lalu apa kedua permintaanmu itu, kawan ?"
        "Pertama, kamu harus menyerahkan semua nectar yang kamu bawa kepadaku."
         Lalu si lebah pasrah dan mulai menyerahkan semua nectar yang telah dikumpulkannya kepada si lalat. Kemudian si lalat mulai melahap nectar tersebut sampai tidak bersisa. "Lezaaaattttt," pikir si lalat.
         "Kemudian permintaanmu yang kedua apa, kawan?" kata si lebah.
         "Kamu harus menyerahkan dan memindahkan  sengatmu ke tubuhku," kata si lalat.
          Si lebah terkejut mendengar permintaan si lalat. "Ini mustahil bisa dilakukan," pikir si lebah.
Si lebah semakin kebingungan. Ia tidak tahu harus berbuat apa untuk memenuhi permintaan si lalat. Memindahkan sengat ke tubuh si lalat adalah suatu perkara yang sulit dilakukan. Mustahil. Tidak akan pernah terjadi.
           "Hei...malah bengong dan terlalu banyak mikir. Ayo segera laksanakan permintaanku agar aku bisa memaafkanmu."
         Saat si lebah sedang kebingungan menghadapi persoalannya, tiba-tiba muncullah si kancil. Si lebah merasa senang dan gembira. Lalu dia menceritakan persoalannya serta berusaha meminta saran  si kancil untuk bisa menyelesaikannya.
         "Baiklah, kawan-kawan...saya mau berdo'a minta petunjuk Tuhan dahulu untuk menghadapi permasalahan kalian," kata si kancil. Lalu si kancil mulai berdo'a.
         Selesai berdo'a, lalu si kancil berkata kepada si lalat.
         "Memasang sengat si lebah ke tubuhmu memang perkara sulit. Kamu harus ikut membantu si lebah melakukannya. Oleh karena itu, sekarang kamu harus berada di tengah tanah lapang dengan posisi menungging. Kamu tidak boleh bergerak sedikitpun. Apapun yang terjadi kamu harus tetap dalam posisi menungging agar si lebah bisa memasang sengatnya ke tubuhmu. Bagaimana? Kamu siap?" kata si kancil kepada si lalat.
        "Baiklah....aku percaya kepadamu, Kancil!" kata si lalat lalu terbang ke tengah tanah lapang dan mulai mengambil posisi menungging.
         Si lebah semakin kebingungan. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Ada cara apa lagi dengan si Kancil dalam menyelesaikan persoalannya. Dan tidak lama kemudian si kancil membisiki si lebah untuk melakukannya pekerjaannya sesuai dengan sarannya. Si lebah nampak tersenyum mendengar bisikan si kancil. Lalu si lebah mulai terbang tinggi. Dan dengan kecepatan tinggi dia terbang menghampiri si lalat yang sudah mengambil posisi menungging.
         "Crabbbb....sreeettttt...."
         "Aduuuuuuuuhhhhh sakiiitttt...aduuuhhh...sakiiittttt...sakiiittt....!!" teriak si lalat sambil lari tunggang langgang merasakan sakit di pantatnya akibat disengat lebah.
         "Kasihan si lalat....akibat keserakahan dan kurang bersyukur dengan apa yang dimilikinya akhirnya menuai akibat dari perbuatannya sendiri. " kata si kancil sambil berjalan melanjutkan perjalanan.

                                                                      selesai


moral cerita : bersyukurlah dengan apa yang telah dikaruniakan Tuhan kepadamu
                       jangan berusaha iri dengan apa yang telah dimiliki temanmu
                       Belum tentu apa yang dimiliki temanmu itu baik buat dirimu sendiri.




Selasa, 23 Juni 2015

Cerita Pendek KELINCI dan KURA-KURA| Dongeng Anak Terbaru



Kelinci dan Kura-kura

Cerita pendek kelinci dan kura-kura - Pada cerita dongeng kali ini, blog dongeng sederhana ini akan sedikit berbagi tentang dongeng kelinci dan kura-kura. Cerita ini banyak mengandung pesan moral di dalamnya. Bahwasanya, setiap keberhasilan tak akan mampu di capai hanya dengan mengandalkan bakat, akan tetapi juga membutuhkan niat dan tekad yang kuat. Mari kita baca

CERITA si KANCIL menolong KERBAU| Dongeng Anak Terbaru



Dongeng kancil dan Kerbau

Cerita si kancil menolong kerbau – Setelah pada
cerita si kancil sebelumnya tentang perlombaan lari antara si kancil dan siput,
kini sikancil sadar dan tak lagi menyombongkan dirinya. Si kancil kini kembali
menjadi kancil yang periang, cerdik, dan juga baik hati. Pada suatu hari yang
panas, si kancil menyusuri hutan untuk jalan-jalan. Karena merasa haus, si
kancil

Cerita Si Kancil dan si Raja Kera | Dongeng Anak Terbaru






si kancil dan raja kera

DONGENG si KANCIL TERBARU chapter:01 - Si kancil..Pasti kalian sudah tak asing lagi dengan nama ini.

Namanya telah melegenda dari waktu ke waktu,di ceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Si kancil yang terkenal cerdas,cerdik,lincah,licik,dan juga banyak akal. 

Memang patut kalau dirinya menjadi sebuah legenda yang patut untuk selalu di

Senin, 25 Mei 2015

Dongeng Bunga Cengkeh dan Kerajaan Bernafas Bau | Dongeng Anak Terbaru



Dongeng Bunga Cengkeh dan Kerajaan Bernafas Bau - Pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan yang cukup makmur dan besar. rakyat mereka hidup dengan kaya dan hasil panen yang melimpah. tapi karena mereka suka merusak alam dan tidak suka menjaga kebersihan, Tuhan mengirim wabah kepada mereka dengan membuat nafas mereka menjadi sangat bau. Hal tersebut tentu membuat mereka sangat malu untuk

Senin, 04 Mei 2015

Dongeng Asal Mula Rumah Siput | Dongeng Anak Terbaru



Dongeng Asal Mula Rumah Siput - Al-kisah pada zaman dahulu kala, siput tidak memiliki rumah seperti sekarang ini. Ada cerita dan dongeng tersendiri yang menceritakan asal mula rumah siput. Karena tak memiliki rumah, siput tinggal dari satu tempat ke tempat lainya. Dia terus berpindah-pindah demi mencari tempat yang tepat untuk di jadikan rumahnya.
Pertama kali, dahulu siput tinggal di atas

Minggu, 26 April 2015

Dongeng Dua Kambing yang Serakah | Dongeng Anak Terbaru






Dongeng Dua Kambing Serakah - Musim hujan telah tiba, hujan lebat yang di sertai angin kencang tak henti-hentinya mengguyu bumi. Hal tersebut membuat air sungai di lembah menjadi meluap dan berarus sangat deras. Dan itu membuat hewan-hewan yang hidup di sana menjadi sulit untuk mencari makan. Itu semua karena area mereka untuk mencari makan menjadi terbatas, arus sungai yang meluap membelah